Rabu, 10 November 2010

bangun sebelum subuh dan tetap terjaga setelah subuh


akibat mentoring beberapa waktu lalu,jadi pengen nulis tentang ini deh :).
masih ingat,materinyaa...
dibuka dengan perkataan yahudi yang intinya mereka tidak akan takut pada umat muslim sebelum jumlah jamaah sholat subuh dimesjid sama dengan jumlah jama'ah sholat jum'at.

mereka begitu memperhatikan tingkah laku umat muslim.
memang seperti apa sih,dahsyatnya kekuatan dibalik jemaah sholat subuh?

kekuatan waktu subuh.
belajarnya tentu dari sirah Rasul dan para sahabat.
bagaimana dulu sebegitu "ketat"nya rasulullah dalam menjaga jamaah sholat subuhnya.
setiap ada yang "absen",rasulullah akan bertanya kemana orang tersebut.
pernah suatu saat,fulan tidak datang sholat berjamaah.
rasulullah bertanya,kemana beliau.dan para sahabat tidak mengetahuinya...
lalu Rasulullah berkata " sesungguhnya dua shalat ini (subuh dan Isya) adalah shalat yang berat bagi orang munafik.sesungguhnya bila mereka mengetahui apa yang ada dalam shalat subuh dan Isya,maka mereka akan mendatanginya,sekalipun dengan merangkak."

waaah,itu seperti versi ikhwan.yang sholatnya berjamaah ke mesjid.lalu bagaimana dengan akhwat?
Dikala itu Rasulullah diwaktu subuh melihat putrinya Siti fatimah masih tidur-tiduran.dengan kasih sayang rasulullah menggoyang-goyangkan kaki putrinya untuk membangunkannya dan mengatakan bahwa diwaktu subuh Allah menentukan pembagian rezeki..

jadi apa hubungannya dg perkataan yahudi tadi?

(*bersambung dulu,ada slide PHOP yang belum dibacaa..Bismillah,semoga ujian hari ini lancar dan semua orang dimudahkan untuk jujur dan orang yang jujur di ujian ini dimudahkan oleh Allah :) )

2 komentar:

  1. kalau versi akhwatnya *nambahin yak?*,
    memang akhwat itu lebih utama sholat di rumah.
    tapi ketika dia mau ke masjid pun TIDAK BOLEH dihalangi
    “Janganlah kalian melarang hamba-hamba perempuan Allah untuk mendatangi masjid-masjidNya” (HR Bukhari)
    karena keutamaan sholat jamaah di masjid tidak akan gugur hanya karna yg melakukannya wanita [Ibnu Daqiq al-'Id]
    “Shalat seseorang yang dilakukan secara berjamaah-keutamaannya-melebihi shalat yang dilakukannya di rumahnya atau di pasarnya dengan perbedaan 27 derajat. Hal itu dikarenakan jika salah seorang di antara mereka berwudhu, kemudian ia menyempurnakan wudhunya, kemudian pergi ke masjid dengan maksud semata-mata untuk melaksanakan shalat sehingga ia tidak melangkahkan kaki selangkah, melainkan Allah akan mengangkatnya satu derajat serta menghapuskan darinya satu dosa hinga ia meamsuuki masjid. Setelah ia masukmasjid, maka ia berada dalam shalatnya shalat itu yang menyebabkannya tidak keluar dari masjid, dan para malaikat akan memohonkan ampunan bagi salah seorang di antara kamu selama ia berada di tempat duduknya dimana ia mengerjakan shalat di atasnya seraya mereka berdoa : “ya Allah berilah ampunan baginya, ya Allah sayangilah ia” selama ia tidak berhadats” (HR Bukhari-Muslim)
    apalagi keutamaan itu ditambah dg keutamaan sholat subuh.
    jadi buat para wanita, jangan pernah juga melarang diri sendiri untuk sholat di masjid. karena islampun punya solusinya sendiri untuk menghindari fitnah.
    Islam never comes up with a rule unless it gives us a solution to overcome the "consequencies caused" by the rule. g^^

    BalasHapus
  2. ini komennya lebih panjang dari yang dikomenin :).
    nuhun nyoong,ntar aku masukin ke sambungannya...
    :*

    BalasHapus