Minggu, 05 Desember 2010

Kumpul minang maimbau

Kumpul minang maimbau

Tadi ada acara kumpul minang maimbau.seru banget.tapi cerita tentang keseruannya nanti aja karna kumpul tadi membuat tia teringat akan suatu hal.

Indonesia umumnya dan FK Unpad khususnya memiliki banyak keragaman budaya dan suku.waktu kemaren ada teman yang nanya kepada salah satu anggota kelompok budaya kenapa mendirikan kelompok tersebut.orang itu menjawab “untuk menyaingi perkumpulan minang”. Tia hanya senyum-senyum dalam hati mendengar jawaban “picik” itu (terlepas apakah itu tujuan sebenarnya atau hanya celetukan aja).

Gak tau,berasa geli aja mendengar kalimat itu dan itu dilontarkan oleh orang yang setau tia pengen banget berkontribusi di Indonesia dan menjadi seorang pemimpin di Negara ini.kalau memang dia ingin menjadi pemimpin harusnya landasan berfikirnya gak kayak gitu karena kalau mikir kayak gitu ujung-ujungnya keragaman budaya malah bisa jadi sumber perpecahan.seharusnya kita berprinsip penyatuan bangsa,bukan?

Yang kedua,harusnya mereka tau apa tujuan kumpul minang.kita berkumpul biasanya diawal tahun ajaran baru,kumpul lagi untuk pemilihan ketua dan kumpul saat ramadhan.jadi rata-rata hanya 3 kali kumpul dalam setahun.tujuannya untuk memfasilitasi angkatan baru di FK untuk bisa beradaptasi dengan cepat dan mudah dalam mencari informasi.supaya mereka juga gak homesick terus-terusan.tia pernah punya teman seangkatan yang sampai 3 bulan disini masih aja nangis terus terusan tiap hari ditelfon sama mamanya dan hampir aja mamanya mau pindahin dia ke padang.Alhamdulillah berkat teman2 selatar belakang disini,dia bisa sedikit demi sedikit beradaptasi,mulai merasa nyaman dan gak terlalu homesick.tia dulu punya kakak turunan bang alvy dan merasa sangat terbantu.kemudian juga,seperti yang pernah dikatakan senior,kalau nanti sudah balik kepadang tentulah orang yang pertama dicari disana adalah orang orang minang yang sekarang berada disini.jadi makanya sekarang kita mempererat ukhuwah.

Tentang kecintaan yang berlebihan terhadap suatu budaya tia sebenarnya agak kesal juga krn kesannya mengkotak-kotakkan.yaa,sebut aja waktu itu ada orang yang sangat bangga karna orang minang memegang suatu jabatan disini,jujur tia kesal dan tia bilang sama orang itu jangan terlalu berlebihan .biasa aja dong.karena yang terpenting adalah ikatan Allah,Islam.kalau udah jadi pemeluk Islam maka perbedaan apapun akan hilang bahkan wilayahpun gak akan jadi penghalang.

Dimana langit dipijak disitu langit dijunjung

Sekarang tia ditanah sunda.pernah juga dengar abah iwan bilang mengenai ini.bahwa tanah yang tia injak,udara yang tia hirup,air yang tia minum berasal dari tanah parahyangan.jadi gak sepantasnya tia gak menghargai budaya sunda atau malah gak peduli sama sekali.sama aja gak tau diri.dimulai dari bahasa sunda,harus bisa membiasakan diri dan menempatkan diri.

Terus gimana dong dengan perkumpulan berdasarkan kebudayaan?

Gak ada yang salah kalau seseorang memang berkecendrungan memiliki kebanggaan terhadap identitasnya.bangga terhadap sekolah,budaya,suku,agama dll.itu manusiawi.namun alangkah baiknya kalau perkumpulan budaya itu menjadikan kesamaan daerah/budaya sebagai latar belakang untuk tujuan yang lebih BESAR.jadi tujuannya bukan kumpul dengan teman2 sebudaya untuk menyaingi budaya lain (karena masing-masing budaya itu unik,punya ciri khas masing-masing),tp berkumpullah karna punya latar belakang yang sama untuk tujuan yang lebih besar,lebih mulia.misal saling membantu dalam melestarikan kebudayaan masing-masing atau tujuan-tujuan besar lainnya .

Tia juga senang bisa berkumpul dengan teman-teman minang.Alhamdulillah memang minang dengan prinsip adat basandi syarak,syarak basandi kitabullah,Budayanya sejalan dengan Islam.sehingga pengennya melalui kumpul minang bisa mengajak adik-adik untuk lebih menguatkan keislaman yang sudah dibangun pondasinya di Sumatera Barat dan ikut berpartisipasi dalam lingkungan kampus dan memberi sebuah warna.

waktu pertama tahu kalau hamda lulus di FK Unpad tia langsung berfikir bagaimana supaya anak ini bisa berkontribusi dalam dakwah di FK.dia yang dulunya aktif di sispala (pecinta alam gitu) dan gak terdaftar sama sekali jadi pengurus rohis.namun melihat potensinya (hasil chattingan sebelum dia ikut snmptn,dulu pernah satu les,cerita-cerita faldo) benar-benar membuat tia pengen bagaimana supaya saat anak ini masuk FK,dia menjadi aktif bukan apatis.waktu itu diamanahin jadi kakak turunan (krn satu SMA),mulailah ngobrol2 tentang FK.trus pas tau dia dapat seorang mentor,tia secara gak langsung mempasifkan diri,biarlah mentornya yang membimbingnya (karna sewajarnya gitu dan dia ikhwan juga).Alhamdulillah hamda sekarang jadi seperti ini dan dia akan terus belajar lebih lagi. tia berharap melalui kumpul minang hal-hal kayak gini sering terjadi.karena tujuan tia dimanapun adalah mengajak orang ke jalan Allah.

Jadi kalau ada yang nanya mau dibawa kemana diri ini,jawabannya adalah menuju SurgaNya.dan jalannya adalah memanfaatkan apa yang dititipkan dan ditakdirkan Allah untuk tia saat ini.salah satunya identitas Minang ini.

Semoga Indonesia terus bersatu dalam keragaman dan kita semua diberi kelapangan dada dan fikiran untuk menerima kondisi bangsa yang beragam ini .

3 komentar:

  1. hahaha XD
    itu cuma bercanda kali ti.. bukannya picik.
    aku sih ngerasanya jaman sekarang tu apalagi di dunia akademisi yg namanya rasa kesukuan g sampe membuat seseorang hrus "berjibaku" dg yg lain..
    misale club jowo, itu mah edannya si saif waeee.. ngahahaha XD
    kalo minang maimbau dibentuk atas dasar yg mulia, yaitu membantu adik2nya. kalo club jowo dibentuk atas dasar ke-edanan. hahahaha :p

    BalasHapus
  2. hahaha,mudah-mudahan yang kudengar hanya sebatas yang terdengar aja alias celetukan aja :)

    BalasHapus
  3. jazakillahu kak
    karena cha sendiri merasa besyukur sekali karena walaupun dalam perantauan yang jauh dari keluarga apalagi orang tua, tapi disini cha punya banyak sekali keluarga yang buat cha kuat disini
    1.keluarga islam...ukhwuah...itu yang menjadi tujuan utama cha merantau...seperti kata-kata imam syafii yang pernah cha baca di buku negeri 5 menara "tinggalkan kampung halamanmu...dan merantaulah....kelak kau akan temukan karib kerabat dan saudara yang baru...merantaulah..."
    dan ukhuwahlah yang mejaga cha disini...tidak ada ikatan yang paling indah selain ikatan hanya karena ALLAH
    2. keluarga kedokteran...teman sejawat...seumur hidup...karena dokter merupakan mimpi cha dari dulu...dan subhanallah..
    3.keluarga MINANG...
    keluarga yang membuatnya merasakan bahwa cha disini tidak sendiri,gak hanya cha yang merasakan rindu jauh dari orang tua, tapi mereka juga...keluarga yang minoritas,tapi dengan kesamaan bahasa dan lingkungan dulunya, membuat kita bisa sama-sama belajar dalam beradaptasi di ranah sunda ini...jadi tidak merasa sendirian ketika harus beradaptasi di tanah orang...

    Alhamdulillah ya ALLAH...
    dan sejatinya...semuanya akan terasa indah jika di azazkan atas kecintaan hanya pada ALLAH
    makasih kakak

    BalasHapus