Liburan selalu menjadi saat-saat yang paling menyenangkan dan ditunggu-tunggu.Yah,sepertinya semua mahasiswa FK Unpad setuju dengan pendapat saya ini (hehehe).Tentu menyenangkan saat bertemu dengan orang tua setelah berbulan-bulan hanya bisa mendengar suara mereka melaui hp yang saya miliki.Suara-suara penuh harapan dan do'a kepada Allah SWT.Suara kepasrahan,menyerahkan sepenuhnya keselamatan putri mereka yang tidak dapat dilihat oleh mata,kepada Allah SWT.Suara-suara yang selalu saya rindukan.
Hal lain yang saya tunggu-tunggu saat liburan yaitu berkumpul dengan teman-teman di padang sana.Entah mengapa setiap selesai bertemu dengan mereka hati ini menjadi lebih bersemangat dan termotivasi untuk lebih giat lagi dalam mencari ilmu.
Berjalan disamping mereka membuat saya selalu mendapatkan hikmah yang bisa dijadikan bekal untuk berjuang lagi disini.Mereka mengajarkan akan arti prjuangan dan pengorbanan demi mencapai sesuatu yang diinginkan...Tia cinta kalian semua...
Mmm,mengenai perjuangan,tia pernah mendengar sebuah kisah yang mungkin gak asing lagi ditelinga kita semua.Kisah ini diceritain oleh guru bimbel saya dulu di masa-masa persiapan menghadapi ujian seleksi masuk PTN.
Mungkin akan terdapat beberapa perbedaan kat,karna saya tidak terlalu ingat detail ceritanya.Tapi,saya merasa pesan yang disamapaikan cukup penting.(Kalau ada kesalahan,jangan lupa diingatkan ^^).
Ini kisah saat siti maryam selesai melahirkan anaknya yang tak lain adalah nabi isa a.s.Dimana sesaat setelah melahirkan,beliau merasa kelelahan dan kelaparan.Beliau meminta makanan kepada Allah SWT.Dan Allah memerintahkan kepada maryam untuk menggoyangkan pangkal pohon kurma yang berada didekatnya.
"Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Rabb Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini” [QS Maryam : 25-26]"
sehingga kurmapun berjatuhan dan maryam bisa memakannya.
Mungkin,kita bisa sedikit merenungkan cara maryam mendapatkan kurma.beliau menggoyangkan pangkalnya dan kurmapun berjatuhan.
Mmm,kira-kira berapa tenaga yang harus dikeluarkan untuk bisa menggoyangkan pangkal pohon kurma sehingga buahnya bisa berjatuhan?
Apakah seorang ibu yang baru melahirkan memiliki tenaga yang cukup untuk bisa membuat buah kurma itu berjatuhan?
Hal lain yang saya tunggu-tunggu saat liburan yaitu berkumpul dengan teman-teman di padang sana.Entah mengapa setiap selesai bertemu dengan mereka hati ini menjadi lebih bersemangat dan termotivasi untuk lebih giat lagi dalam mencari ilmu.
Berjalan disamping mereka membuat saya selalu mendapatkan hikmah yang bisa dijadikan bekal untuk berjuang lagi disini.Mereka mengajarkan akan arti prjuangan dan pengorbanan demi mencapai sesuatu yang diinginkan...Tia cinta kalian semua...
Mmm,mengenai perjuangan,tia pernah mendengar sebuah kisah yang mungkin gak asing lagi ditelinga kita semua.Kisah ini diceritain oleh guru bimbel saya dulu di masa-masa persiapan menghadapi ujian seleksi masuk PTN.
Mungkin akan terdapat beberapa perbedaan kat,karna saya tidak terlalu ingat detail ceritanya.Tapi,saya merasa pesan yang disamapaikan cukup penting.(Kalau ada kesalahan,jangan lupa diingatkan ^^).
Ini kisah saat siti maryam selesai melahirkan anaknya yang tak lain adalah nabi isa a.s.Dimana sesaat setelah melahirkan,beliau merasa kelelahan dan kelaparan.Beliau meminta makanan kepada Allah SWT.Dan Allah memerintahkan kepada maryam untuk menggoyangkan pangkal pohon kurma yang berada didekatnya.
"Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Rabb Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini” [QS Maryam : 25-26]"
sehingga kurmapun berjatuhan dan maryam bisa memakannya.
Mungkin,kita bisa sedikit merenungkan cara maryam mendapatkan kurma.beliau menggoyangkan pangkalnya dan kurmapun berjatuhan.
Mmm,kira-kira berapa tenaga yang harus dikeluarkan untuk bisa menggoyangkan pangkal pohon kurma sehingga buahnya bisa berjatuhan?
Apakah seorang ibu yang baru melahirkan memiliki tenaga yang cukup untuk bisa membuat buah kurma itu berjatuhan?
Lalu,kenapa Allah tidak langsung menjatuhkan buah itu begitu saja?
wallahualam...
Cuma,jikalau kita sedikit berfikir dan berusaha mengambil sedikit ibroh dari kisah itu.Kita bisa melihat,bahwa ada sebuah tujuan dari perintah tersebut.Yaitu USAHA.Seseorang perlu berusaha untuk mendapatkan hal yang diinginkannya.Karena Allah meminta manusia untuk selalu berusaha...
“Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu mengubah nasib mereka sendiri”(QS Al Anfal 53)
Dan tidak sembarang usaha.melainkan usaha sebaik-baik usaha,semaksimal kemampuan yang kita miliki.
Seperti maryam yang baru saja melahirkan.
Mungkin jika difikir,akan sangat susah bagi seorang ibu yang baru saja melahirkan untuk bisa memiliki tenaga yang cukup untuk membuat buah kurma berjatuhan.Tapi,itulah usaha maryam yang maksimal.Dan Allah mengabulkannya.
Dalam hidup ini,terkadang kita suka membandingkan diri kita dengan orang lain.Merasa kalau diri kita lebih rendah dan tidak pantas untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.Mungkin kita pernah mendengar kata-kata:
"Ah,dia yang pintar saja tidak bisa melakukannya.Apalagi saya yang tidak tahu apa-apa.Jadi buat apa saya berusaha lagi"
Padahal,tiap manusia sudah dibekali kemampuan dan tergantung kepadanya,apakah dia mau mengoptimalkannya atau menyia-nyiakannya begitu saja.
Mungkin saja dia memang pintar,tapi tidak berusaha dengan maksimal.Tapi hanya alakadarnya saja.Sehingga tercapainya cita-cita orang tersebut masih ditunda oleh Allah.
Dalam hidup kita juga bisa melihat begitu banyak orang yang dengan kekurangan yang mereka miliki tapi bisa mengalahkan manusia lain yang mungkin secara fisik lebih baik.
Jadi semua balik lagi kepada seberapa besar usaha yang kita lakukan sesuai kemampuan yang kita miliki.bukan dibandingkan dengan kemampuan orang lain.
Jadi gak ada waktu lagi untuk gak PD dan memandang rendah kemampuan diri sendiri.
Tapi,untuk ilmu kita tetap harus melihat ke atas.
Karna:
”Tidak ada iri hati kecuali dalam dua perkara. (Yaitu) orang yang diberi harta oleh Allah lalu dia belanjakan pada sasaran yang benar. Dan orang yang dikaruniai ilmu dan kebijaksanaan lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya” (HR Bukhari)
Jadi,semangaaaaaaaaaaaat.selalu lakukan yang terbaik.
Berjuang maksimal,berdo'a disetiap helaan nafas.
Kita jadikan dunia sebagai sarana untuk mencapai ridho Allah.
Karena dibalik kesuksesan itu terdapat tetes keringat perjuangan...
wallahualam
wallahualam...
Cuma,jikalau kita sedikit berfikir dan berusaha mengambil sedikit ibroh dari kisah itu.Kita bisa melihat,bahwa ada sebuah tujuan dari perintah tersebut.Yaitu USAHA.Seseorang perlu berusaha untuk mendapatkan hal yang diinginkannya.Karena Allah meminta manusia untuk selalu berusaha...
“Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu mengubah nasib mereka sendiri”(QS Al Anfal 53)
Dan tidak sembarang usaha.melainkan usaha sebaik-baik usaha,semaksimal kemampuan yang kita miliki.
Seperti maryam yang baru saja melahirkan.
Mungkin jika difikir,akan sangat susah bagi seorang ibu yang baru saja melahirkan untuk bisa memiliki tenaga yang cukup untuk membuat buah kurma berjatuhan.Tapi,itulah usaha maryam yang maksimal.Dan Allah mengabulkannya.
Dalam hidup ini,terkadang kita suka membandingkan diri kita dengan orang lain.Merasa kalau diri kita lebih rendah dan tidak pantas untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.Mungkin kita pernah mendengar kata-kata:
"Ah,dia yang pintar saja tidak bisa melakukannya.Apalagi saya yang tidak tahu apa-apa.Jadi buat apa saya berusaha lagi"
Padahal,tiap manusia sudah dibekali kemampuan dan tergantung kepadanya,apakah dia mau mengoptimalkannya atau menyia-nyiakannya begitu saja.
Mungkin saja dia memang pintar,tapi tidak berusaha dengan maksimal.Tapi hanya alakadarnya saja.Sehingga tercapainya cita-cita orang tersebut masih ditunda oleh Allah.
Dalam hidup kita juga bisa melihat begitu banyak orang yang dengan kekurangan yang mereka miliki tapi bisa mengalahkan manusia lain yang mungkin secara fisik lebih baik.
Jadi semua balik lagi kepada seberapa besar usaha yang kita lakukan sesuai kemampuan yang kita miliki.bukan dibandingkan dengan kemampuan orang lain.
Jadi gak ada waktu lagi untuk gak PD dan memandang rendah kemampuan diri sendiri.
Tapi,untuk ilmu kita tetap harus melihat ke atas.
Karna:
”Tidak ada iri hati kecuali dalam dua perkara. (Yaitu) orang yang diberi harta oleh Allah lalu dia belanjakan pada sasaran yang benar. Dan orang yang dikaruniai ilmu dan kebijaksanaan lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya” (HR Bukhari)
Jadi,semangaaaaaaaaaaaat.selalu lakukan yang terbaik.
Berjuang maksimal,berdo'a disetiap helaan nafas.
Kita jadikan dunia sebagai sarana untuk mencapai ridho Allah.
Karena dibalik kesuksesan itu terdapat tetes keringat perjuangan...
wallahualam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar